Rabu, 27 September 2017

Hello Floods !


Banjir sudah menjadi tradisi tahunan dikota jakarta, segala upaya sudah dilakukan pemerintah daerah untuk menanggulangi banjir tahunan ini, mulai pengerukan sungai yang dangkal, menjaga kebersihan tempat, penyediaan tempat sampah dipemukiman warga agar jenis sampah seperti kemasan makanan, botol minuman dapat terkumpul dengan baik, namun upaya upaya tersebut belum juga cukup mengatasi kebanjiran dikota jakarta. 

Menurut para ilmuan yang telah mengkaji dan meneliti masalah banjir di Jakarta, banyak faktor yang menyebabkan banjir di antaranya :

  1.  Jakarta merupakan kota yang dekat dengan laut.
  2.  Jakarta merupakan kota dengan dataran yang sangat rendah dibanding kota-kota disekitarnya.
  3.  Jakata merupakan kota terpadat dengan persentase penduduk 60 dari 100 penduduk di seluruh  Indonesia berada di Jakarta, sangat wajar apabila penduduk jakarta tidak lagi terkontrol dalam  membuang sampah.
  4.  Saluran air bawah tanah di Jakarta belum bisa memenuhi pembuangan air ke laut, karena  minimnya terowongan saluran air yang bisa mengantarkan banjir kepembuangan selanjutnya.
  5. Jakarta merupakan kota central bisnis dan Industri, tingkat untuk menangani banjir di Jakarta sangat sulit, membutuhkan waktu yang sangat lama dan membutuhkan modal yang besar dalam membangun infrastruktur instalasi air.

Sebenarnya masih banyak penyebab terjadinya banjir di Jakarta, namun solusi sederhana nya adalah menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan misalnya saya membeli makanan yang dicover dengan kemasan makanan, secara otomatis setelah saya makan, kesadaran itu timbul untuk membuang sampah pada tempatnya, kesadaran kerja bakti mingguan masing RT atau kelurahan, kesadaran menggunakan produk kemasan makanan yang ramah lingkungan agar didaur ulang, kebiasaan kebiasaan seperti inilah yang harus dijadikan budaya. Apabila kebiasaan individu ini berjalan dengan baik tentu pemerintah daerah sangat terbantu dan merasa bangga pada pada masyarakatnya.

Bagi anda para pengusaha kuliner, pemilik restoran dan jenis usaha makanan lainnya, kami perkenalkan salah satu produk kemasan makanan terbaik, kemasan makanan murah, kemasan makanan yang aman, dapat di desain kemasan makanan sesuai dengan keinginan dan kemasan makanan yang ramah lingkungan yaitu Kemasan makanan greenpack, Kemasan makanan greenpack merupakan produk cetak kemasan makanan, packaging makanan, box makanan food grade, kemasan makanan kuah, packaging makanan anti bocor dengan kualitas terbaik dan bahan import dari luar negeri sehingga sangat aman, memenuhi standard Indonesia. Kemasan makanan food grade yang dibuat dari virgin pulp. Kemasan makanan eklusif dengan beragam keunggulan diantaranya menggunakan food grade paperkemasan makanan anti panas dan kemasan makanan anti minyak, kemasan makanan yang dapat digunakan didalam microwavekemasan makanan yang dapat dimasukan kedalam lemari es, kemasan makanan yang mudah dalam penggunaan, kemasan makanan yang dapat didaur ulang, kemasan makanan yang ramah lingkungan.!

Senin, 25 September 2017

Good Bye Sampah Plastik !!!

Plastik adalah salah satu penemuan manusia yang paling berguna, namun juga paling memusingkan. Berguna karena fleksibel dan antiair sehingga bisa digunakan untuk banyak keperluan manusia. Memusingkan karena sulit untuk diuraikan, termasuk oleh bakteri, sehingga sampah plastik selalu menjadi masalah.
Namun sepertinya solusi untuk menaggulangi masalah sampah plastik tersebut menemukan jalan terang. Baru-baru ini, seperti dikabarkan ScienceAlert, Kamis (10/3/2016), sejumlah ilmuwan dari Universitas Kyoto, Jepang, telah berhasil menemukan jenis mikroba pemakan plastik.
Setelah lima tahun meneliti 250 sampel sampah, mereka berhasil mengisolasi bakteri yang bisa hidup dengan mencerna polietilena tereftalat (PET), resin polimer plastik yang umum digunakan sebagai botol dan bahan pakaian. Mereka menamai spesies baru bakteri itu Ideonella sakaiensis. Sakai adalah nama kota di Jepang tempat bakteri tersebut ditemukan.
Dikutip Ubergizmo (10/3), Shosuke Yoshida, ahli mikrobiologi Kyoto University, menyatakan selain memakan plastik, bakteri ini juga bisa membuat tubuh mereka dari PET.
Plastik pada intinya adalah polimer, rantai atom panjang yang dibentuk oleh molekul identik yang disebut monomer. Sebagian besar plastik terbuat dari monomer karbon. Secara teoretis sebenarnya karbon adalah sumber makanan mikroorganisme.
Akan tetapi, tidak seperti polimer alami, plastik secara umum tidak bisa dicerna oleh makhluk hidup. Hal itu, menurut The Conversation karena plastik baru ada pada 70 tahun terakhir sehingga mikroorganisme yang ada di dunia saat ini belum memiliki cukup waktu untuk berevolusi membangun perangkat biokimia guna memanfaatkan plastik menjadi sumber energi dan makanan.
Hingga akhirnya Ideonella sakaiensis ditemukan.
PET sebenarnya bisa dihidrolisis secara kimiawi untuk kembali terurai menjadi monomer pembentuknya, tetapi proses ini lambat serta membutuhkan panas dan tekanan yang tinggi.
Kemudian, pada September 2014, para peneliti Yale University memang berhasil menemukan fungi yang bisa mengurai PET, tetapi proses pengembangbiakkan fungi tersebut terbukti sulit dilakukan.
Ideonella sakaiensis jelas jauh lebih efisien. Ia bisa memakan polimer pada suhu relatif rendah, 30 derajat Celsius, dan sebagai mikrob tentu lebih mudah dikembangbiakkan.
Dalam penelitian tersebut, menurut Science Alert, tim peneliti hanya meninggalkan PET dalam wadah berisi air hangat dan memasukkan bakteri serta beberapa bahan nutrisi lainnya. Beberapa pekan kemudian plastik itupun lenyap.
Tim Kyoto University, dipaparkan Scientific American menemukan bahwa I. sakaiensis menggunakan sebuah enzim, yang mereka sebut PETase, untuk mengurai plastik menjadi mono(2-hydroxyethyl) terephthalic acid, atau MHET. Enzim lainnya, dinamai MHETase, menghidrolisis MHET menjadi monomer terephthalic acid dan ethylene glycol.
Para ilmuwan itu berhasil mengidentifikasi gen dalam DNA bakteri yang menjadi sumber enzim pencerna PET tersebut. Dengan demikian mereka bisa memanufaktur lebih banyak enzim untuk kemudian mendemonstrasikan bahwa PET bisa dicerna hanya menggunakan enzim tersebut.
Jika enzim itu benar-benar bisa mengurai PET menjadi monomer pembentuknya, kemungkinan untuk daur ulang sampah plastik secara sempurna menjadi terbuka.
Selama ini daur ulang plastik tidak dilakukan dengan mendegradasinya kembali ke bentuk dasar, tetapi hanya mencairkannya lalu mengubahnya menjadi produk plastik lain. Sementara perusahaan-perusahaan pengepakan lebih memilih plastik baru untuk mengemas produk mereka. Plastik baru itu dibuat dari bahan kimia berbasis minyak.
Enzim pengurai PET ini bisa menghancurkan plastik kembali ke bentuk kimia dasarnya untuk kemudian dibuat menjadi plastik baru. Ini akan menjadi proses daur ulang yang sempurna.
"Hal ini bisa menghemat banyak saat memproduksi polimer baru kerena tidak perlu lagi material awal yang berbasis minyak," kata Uwe T. Bornscheuer, ahli katalis enzim University of Greifswald, dinukil Scientific American.
Saat ini tim Kyoto University masih terus mengembangkan temuan mereka, terutama agar enzim tersebut bisa bekerja lebih cepat --saat ini butuh waktu 6 minggu untuk mengurai botol plastik-- sehingga akan ekonomis dalam skala industri.
Penemuan Ideonella sakaiensis itu tentunya akan menjadi kabar gembira bagi dunia, termasuk Indonesia, yang semakin dipenuhi sampah plastik ini.
Menurut Mark Loch, peneliti dari University of Hull, saat ini manusia menghasilkan 300 juta ton sampah plastik setiap tahunnya.
World Economic Forum (WEF) bahkan memperingatkan bahwa hampir sepertiga plastik di dunia lolos dari program daur ulang dan menjadi sampah di alam bebas atau menyumbat infrastruktur dan biasanya berakhir di lautan. Jika hal itu tidak segera ditanggulangi, WEF memprediksikan pada tahun 2050 jumlah sampah di lautan akan lebih banyak daripada jumlah ikanIndonesia bahkan berada di peringkat kedua di dunia sebagai negara penghasil sampah plastik ke laut terbanyak setelah Tiongkok.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan plastik hasil dari 100 toko anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.
Jumlah itu setara dengan area seluas 65,7 hektare atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola. Padahal, KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.
Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan plastik, pemerintah Indonesia menerapkan peraturan agar pembeli barang di supermarket dan minimarket membayar Rp200 jika ingin menggunakan kantong plastik, alias tas kresek.
Jadi, Indonesia dan dunia pasti sangat menantikan perkembangan penelitian Ideonella sakaiensis ini.
Bagi anda para pengusaha kuliner, pemilik restoran dan jenis usaha makanan lainnya, kami perkenalkan salah satu produk kemasan makanan terbaik, kemasan makanan murah, kemasan makanan yang aman, dapat di desain kemasan makanan sesuai dengan keinginan dan kemasan makanan yang ramah lingkungan yaitu Kemasan makanan greenpack, Kemasan makanan greenpack merupakan produk cetak kemasan makanan, packaging makanan, box makanan food grade, kemasan makanan kuah, packaging makanan anti bocor dengan kualitas terbaik dan bahan import dari luar negeri sehingga sangat aman, memenuhi standard Indonesia. Kemasan makanan food grade yang dibuat dari virgin pulp. Kemasan makanan eklusif dengan beragam keunggulan diantaranya menggunakan food grade paperkemasan makanan anti panas dan kemasan makanan anti minyak, kemasan makanan yang dapat digunakan didalam microwavekemasan makanan yang dapat dimasukan kedalam lemari es, kemasan makanan yang mudah dalam penggunaan, kemasan makanan yang dapat didaur ulang, kemasan makanan yang ramah lingkungan.

Selasa, 19 September 2017

Tingkatkan Penjualan Kuliner Dengan Kemasan Makanan


Percayakah anda kemasan makanan dapat mempengaruhi tingkat penjualan anda? Mungkin pendapat mengengai hal tersebut berbeda-beda, namun pribadi saya berpendapat saya sangat percaya bahwa cetak kemasan makanan yang unik, rapih, bahan yang berkualitas dapat mendongkrak omset penjualan produk makanan anda, mengapa? Karena di era ini kemasan makanan sudah menjadi trend dan ciri khas setiap makanan yang dijual, jadi dengan adanya packaging makanan, pelangan mudah mengingat nama toko, alamat, brand makanan yang di jual seolah-olah informasi itu lengkap berada pada packaging makanan tersebut, ditambah dengan desain makanan yang unik tentu sangat memikat hati para pecinta kuliner. Sangat masuk akal bukan?

Terlepas dari itu semua, tentu tidak hanya kemasan makanan nya saja yang inovatif namun dari jenis makanan yang anda jual pun harus dijaga kualitas cita rasa dan kelezatannya, dengan tujuan agar para pembeli tidak merasa tertipu dengan kemasan makanan yang sudah didesain dengan semenarik mungkin. Apabila kualitas cita rasa makanan tidak terjaga, kemungkinan besar pelanggan tidak akan membeli kembali, sangat disayangkan sekali jika kemasan makanan yang sudah mendukung penjualan akhirnya sia-sia karena kualitas makanan yang kita jual

Bisa kita ambil contoh yang biasa kita lihat. Makanan cepat saji asal Amerika brand yang sudah sangat familiar yaitu J.CO, dengan didukung oleh tenaga ahli khusus dalam bidang packaging dan desain, meciptakan kemasan makanan yang sangat unik, menarik, imovatif, menjadikan makanan cepat saji ini menjadi salah satu makanan favorit ditanah air. Dari produk J.CO bisa kita ambil dan pelajari bagaimana J.CO menjadi brand besar didunia.

Kemasan makanan yang baik adalah kemasan makanan yang ramah lingkungan dan mudah penguraiannya. Saya merekomendasikan untuk cetak kemasan makanan saya memilih produk greenpack, selain ramah lingkungan, produk greenpack sendiri terbuat dari bahan yang berkualitas menggunakan bahan food grade paper sehingga sangat aman untuk box makanan, untuk mengetahui informasi mengenai produk greenpack anda dapat kunjungi situs web greenpack yaitu www.greenpack.co.id

Greenpack menyediakan box makanan juga desain kemasan makanan sesuai selera, so anda tidak perlu repot lagi untuk desain kemasan makanan yang anda inginkan. Sekian arikel singkat ini saya buat mudah-mudahan bermanfaat untuk para pengusaha makanan dan teman-teman yang baru memulai usaha makanan atau usaha kuliner.